Salah satu kegiatan yang aku lakukan untuk membuang-buang waktu adalah nonton serial atau film lewat berbagai platform seperti Netflix, Vidio, dan sebagainya. Sekarang aku sedang menyelesaikan serial drama Korea berjudul Beyond the Bar yang masih on-going.

Tentu saja, aku bukan orang yang begitu gemar nonton drama Korea — kecuali yang bergenre hukum, crime, atau sejenisnya. Entahlah, kadang aku melihat beberapa kejadian di negeri ini yang sudah dikisahkan di drama yang aku tonton. Ternyata, dunia nyata kadang lebih drama dibanding yang ada di dalam drama itu sendiri.

Contohnya adalah polemik ijazah milik Jokowi yang terus-terus dibahas. Ini konyol, njir. Bagaimana tidak? Ada media yang mewadahi kasus ini untuk terus menggema, baik di televisi maupun media sosial, dengan bahasan-bahasan yang remeh dan tidak berkelas. Oalah, Man Man!

Cukup, aku tidak mau membahas itu. Aku melihatnya sebagai kumpulan orang aneh yang dikasih panggung. Anomali.

Jadi, serial Beyond the Bar menceritakan seorang pengacara muda yang idealis di sebuah firma hukum. Tau ah, aku nggak mau copy-paste dari Google. Kalian kalau mau tahu, cari saja sinopsisnya sendiri, wkwk. Tapi mungkin serial ini nggak akan cocok buat kalian pecinta drakor yang karakternya harus good-looking atau idol terkenal. Karena aku nonton drakor lebih ke menikmati jalan cerita dan seberapa relate dengan kehidupan nyata. Jadi, kalau drakor yang ceritanya terlalu fantasi dan aneh-aneh, aku skip.

Berikut adalah beberapa drakor yang pernah aku tonton dan menurutku bagus. Jangan heran kalau kebanyakan bergenre crime dan ada unsur psikopatnya.

While You Were Sleeping

Yang menjadi awal aku mulai menyukai drama Korea. Awalnya karena melihat Suzy Bae yang cantik dan Lee Jong Suk yang dipasangkan dalam drama ini. Alur ceritanya menarik dengan bumbu komedi namun tetap menyajikan konflik yang enak diikuti. Ada bumbu fantasinya tapi tidak terlalu dominan.

Your Honor (Dear Judge)

Menceritakan saudara kembar laki-laki yang hidupnya berbanding terbalik: satu jadi hakim, satu jadi narapidana. Entah bagaimana ceritanya, lalu mereka bertukar posisi menggantikan peran saudaranya sebagai hakim. Yang menarik dari serial ini adalah cara Han Kang Ho menggantikan Han Soo Ho menjadi hakim dan melihat kasusnya dari sudut pandang yang jarang dimiliki orang lain.

Partners of Justice

Sebuah kerja sama antara dokter forensik dan jaksa untuk memecahkan kasus pembunuhan. Ini seru, tau! Karena kita juga seperti diajak untuk ikut memecahkan kasus yang mereka hadapi. Nah, ini ada unsur psikopatnya. Nonton ini juga bikin kita jadi tahu sedikit bagaimana ahli forensik menangani kasus. Ada dua season, loh! 

Class of Lies

Ini adalah kisah seorang pengacara sukses yang hanya memikirkan uang namun reputasinya rusak karena perkara pembunuhan di sebuah sekolah. Sejak saat itulah ia mulai sadar lalu menyamar sebagai seorang guru di sekolah tersebut untuk memecahkan kasus pembunuhan di sekolah itu.

Vincenzo

Banyak orang bilang drama ini bagus, tapi aku tidak begitu suka dengan ceritanya karena Vincenzo terlalu overpowered dan mendominasi. Di balik itu semua, serial ini tetap menyajikan jalan cerita yang bagus, kok.

Big Mouth

Kisah pengacara cupu yang tidak kompeten dalam menangani kasus hingga akhirnya ada kasus tidak biasa yang membuatnya harus masuk penjara. Banyak plot twist menarik hingga akhirnya dia dikenal sebagai Big Mouse, seorang penjahat paling ditakuti.

Itu beberapa serial drama yang pernah aku tonton. Sebenarnya ada drakor lain seperti Mouse, yang juga lumayan bagus dan penuh plot twist. Omong-omong, nonton drakor itu lebih erat sama kaum hawa saja ya... Seakan-akan kalau cowok yang nonton kayak menyimpang dari norma sosial dan tindakan berdosa. Soalnya beberapa kali pernah tuh, dikatain, “Cowok kok nonton drakor.” 

Wajar sih, apalagi drakor identik dengan kisah romantis dan karakter pemain yang tampan dan cantik. Yaaaaa gimana ya, kadang di drakor itu ada pelajaran lain seperti bagaimana memahami orang lain dari sudut pandang yang lain. Karena beberapa konfliknya tercipta dari kejadian di dunia nyata, jadi jika ada kasus yang serupa kita jadi bisa lebih mengerti.

Jadi begitu...

Sebenarnya aku ingin menikmati nonton drakor sambil makan, entah itu mi instan atau camilan. Sayangnya aku tidak punya keahlian itu. Sederhana memang: makan sambil nonton. Kayaknya nikmat banget. Tapi, aku tidak bisa mempraktikkannya. Niatku begitu, tapi kadang dramanya baru masuk menit keempat, mi-nya sudah habis. Apalah!

Nggak cuma pas nonton drakor sih, pas nulis tulisan ini juga begitu. Sambil minum es kopi, ceritanya biar lebih nikmat. Eh, baru dua-tiga paragraf, es kopinya sudah habis. Kadang kalau saking fokusnya, nulis terus sampai lupa kopinya nggak diminum.