Hayoo lo! Jangan bilang pas kalian baca tulisan ini, kalian sedang menunda untuk mengerjakan sesuatu yang seharusnya dikerjakan. Ngaku aja sih! Procrastination alias menunda-nunda, bisa menjadi penyakit kalau keterusan. Sering menunda-nunda akan mempengaruhi kita dalam berbagai aspek kehidupan. Mulai dari produktivitas dan tujuan yang hendak kita capai.
Banyak hal yang membuat kita lebih suka menunda-nunda. Padahal, kalau sudah dikerjakan kan beres, bisa lanjut melakukan pekerjaan lainnya. Tapi pada kenyataannya, kita lebih suka menunda-nunda.
Kalau Bisa Besok Ngapain Sekarang
Kalimat yang paling umum yang menjadi alasan kuat untuk menunda sesuatu. Kita sering meremehkan suatu pekerjaan. ‘Ah, gampang, besok saja deh’. Lalu besoknya bilang begitu lagi dan seterusnya begitu lagi. Akhirnya, nggak ada yang dikerjain. Besok saja hanya sebatas angan-angan.
Tidak Siap, Takut Gagal
Pernah nggak kalian ingin melakukan sesuatu, tapi kalian sendiri nggak yakin bakal berhasil? Akhirnya kalian cuma bilang, ‘besok aja deh, sekarang belum siap’. Padahal sampai kapanpun nggak akan pernah siap. Ketakutan itu yang membuat kita akhirnya tidak melakukan apa-apa.
Menikmati Kemalasan
Malas-malasan itu paling nikmat maksimal. Sungguh! Keadaan di mana kita hanya melakukan hal-hal yang menurut kita menyenangkan tanpa memikirkan apa-apa yang mungkin seharusnya menjadi tanggung jawab kita. Loh, scroll IG berjam-jam sampai akhirnya melarikan diri dari tanggung jawab.
Sudah Mendarah Daging
Wkwkwk, beberapa minggu ini, aku sudah berencana untuk lebih sering berolahraga lebih sering. Tau apa hasilnya, aku masih belum melakukannya. Dari niat awal saja sudah tidak beres. Niatnya bangun pagi, tapi lebih sering bangun siang. Akhirnya, beralasan lagi, besok pagi saja deh.
‘Besok saja deh, besok mau bangun pagi’, eh tapi keesokannya bangun siang lagi. Kalaupun bangun pagi, pasti ada saja alasan lainnya lagi: cuaca, ngantuk, belum ketemu Prabowo, dan masih banyak lagi. Kalau sudah level expert, ada saja alasannya. Nggak seribu lagi, 2 miliar alasan bisa.
Akhirnya, Bikin Frustasi
Akibat terlalu sering menunda-nunda akhirnya menjadi stres sendiri. Ingat kata pepatah, ‘Siapa yang menanam, dia yang akan menuai’. Sering nunda, akhirnya bikin pekerjaan numpuk di belakang. Menjelang deadline, merasa kalau hidupnya berat dengan pekerjaan yang banyak. Padahal ini adalah akibat tindakannya sendiri. Ini sih, nggak banget ya. Jangan sampai kayak gitu ya!
Pekerjaan Tidak Maksimal
Karena semua pekerjaan dilakukan karena terburu-buru, pekerjaan menjadi tidak maksimal dan hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Pokoknya yang penting selesai, akhirnya menurunkan kualitas pekerjaan hingga standar hidup pun jadi ya begitu, karena semuanya dikerjakan asal kelar.
Masih Suka Nunda?
Beberapa hal membuat kita tetap menunda pekerjaan. Kadang kita terjebak dalam kepalsuan ‘Besok lebih baik’. Kita mikir seolah waktu yang tepat itu akan datang. Padahal enggak. Kita terjebak dalam perspektif palsu itu. Menyedihkan sekali.
Akhirnya, menunda-nunda menjadi kebiasaan dan mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari. Kita menjadi pemalas yang selalu menunda melakukan sesuatu. Pada akhirnya, kita akan menjadi Master of Procrastination. Jangan ya.
Kenapa menulis ini? Ya karena aku salah satunya orang yang cukup sering menunda-nunda. Contohnya dalam menulis blog ini, kadang aku mikir, ‘Ah males ah, besok saja’, ‘Besok ah, lagi capek’, ‘Nanti aja deh, nunggu ketemu Lisa Blackpink’. Hadeh!
Mulai sekarang, yuk, berhenti menunda-nunda. Mari kita mulai dari hal kecil dulu. Tapi ya… besok saja deh. Loh?!