Pahitnya kopi adalah pelajaran, bahwa tidak semua yang kita harapkan harus manis. Ini adalah salah satu yang aku dapatkan ketika meminta Copilot membuatkanku sebuah quote tentang kopi pahit. Sumpah aku nggak setuju! Dari awal aku sudah tau kalau kopi yang aku minum ini pahit dan tidak pernah mengharapkan rasanya manis. Tapi aku tetap tidak bisa menikmatinya.


Jadi, malam ini aku gabut lalu kebetulan ada seorang temanku mengajakku ngopi. Teguh namanya, teman sekaligus tetanggaku. Seorang manusia aneh yang pernah beli aki motor seharga Rp 210.000 menggunakan paylater lalu dijual lagi dengan harga Rp 50.000 karena ternyata tidak cocok di motornya. Aneh kan? Lebih anehnya, dia pakai akun paylaterku. Lebih anehnya lagi, kok aku mau aja. Ya udah lah ya, sama teman sendiri selama dia bayar tagihannya lancar.

Kami pun memutuskan untuk mencari tempat ngopi. Tentu saja, yang kami tuju bukan kafe karena kami tidak tau cara memesan menunya. Tapi kami menemukan tempat ngopi pinggir jalan yang menarik untuk dikunjungi.

MANSTREET KOPI namanya. Buat kalian yang berada di Gombong mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempat ngopi satu ini. Letaknya berada di depan Pusat Gadai Gombong. Nggak pindah-pindah kok, stay di situ aja. Lebih jelasnya, bisa klik https://maps.app.goo.gl/FKxUqwxAxsDYCr1SA

Memang terlihat seperti kopi mangkal pada umumnya, namun jangan salah, menu-menu yang disediakan di MANSTREET KOPI ini tidak kalah dengan yang ada di kafe-kafe.

Di tempat ini menyediakan berbagai menu mulai dari kopi tubruk biasa hingga berbagai jenis minuman kopi lainnya. Anak skena yang iya lagi iya lagi pasti betah di sini. Kalau kamu ingin minuman yang bukan kopi, juga ada banyak menunya.


Selain menu yang bervariasi, harganya juga terbilang terjangkau jika dibandingkan dengan minuman sejenis di kafe. Sayangnya, baru ada sedikit menu makanan yang tersedia.

Memesan Kopi Tanpa Gula

Entah apa yang dipikiranku, kok tiba-tiba aku pesan Robusta Aceh Gayo. Lalu ditanya sama Mas-masnya, “Pakai gula apa nggak?”, tanpa pikir panjang aku menjawab “Nggak usah mas”. Anjay, keren banget gue! Bisa-bisanya manusia biasa yang paling pol minum kopi kebun belakang rumah hasil sangraian nenek ini memesan kopi tanpa gula.

Niatnya sih pengen ngerasain rasa dan bedanya dari kopi tubruk biasa. Niatnya sih gitu. Katanya, semua tergantung niat, halah! Nggak, nggak, nggak bisa gitu yaaaa. Sebaik apapun niat kita kalau tidak disertai dengan kemampuan ya cuma sekedar niat. Nah, di sini niatku adalah menikmati dan ingin membedakan rasa kopi biasa dengan kopi robusta aceh gayo. Tapi, lidahku tidak memiliki kemampuan membedakan rasa kopi itu.

Alhasil, ya cuma pait seperti kopi pada umumnya. Nggak ada nikmat-nikmatnya. Haha, ya gimana? Maklum lah ya. Yang bisa aku nikmati cuma aroma kopinya yang khas, sisanya cuma pahit.

Manfaat Kopi Tanpa Gula

Meskipun masih belum bisa menemukan nikmatnya kopi tanpa gula, setidaknya aku dapat manfaatnya seperti yang dilansir laman alodokter.com. Kopi tanpa gula mengandung zat besi, vitamin E, vitamin K, dan sedikit niacin. Naicin itu apa sih? Niacin adalah vitamin B3. Oalah, aku baru tau.

Selain itu, meminum kopi tanpa gula juga dapat menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Kandungan kafein ini juga mampu merangsang sistem saraf pusat sehingga meningkatkan stamina.

Kandungan kafein juga meningkatkan dopamin dalam otak sehingga mampu mencegah depresi dan membawa suasana nyaman dan lebih rileks. Kandungan antioksidan pada kopi tanpa gula juga bisa mencegah terjadinya penurunan fungsi otak dan mencegah penyakit alzheimer.

Masih berkat kandungan antioksidan, ternyata juga dapat menurunkan risiko penyakit diabetes. Hal ini dikarenakan kandungan tersebut bisa meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin untuk mengatur gula darah. Selain itu, kopi tanpa gula mampu menurunkan resiko penyakit jantung dan menjaga kesehatan hati.

Perlu diperhatikan

Manfaat di atas mungkin hanya berlaku ketika kita mengonsumsi kopi tanpa gula secara rutin. Maksudnya, setiap minum kopi, pasti yang diminum kopi hitam tanpa gula. Kalau cuma sekali-duakali seperti yang aku lakukan mungkin tidak akan terasa manfaatnya. Perlu diperhatikan juga kalau semua itu diimbangi dengan pola makan dan hidup yang sehat.

Persoalan Aku dan Kopi

Kopi hitam tanpa gula, adalah kopi paling sederhana. Sayangnya, aku tidak bisa menikmati kesederhanaan itu. Sebagai orang awam yang bukan pecinta kopi, aku tidak suka kesederhanaan kopi hitam ini.

Kesederhanaan itu palsu! Untuk menciptakan kopi hitam yang nikmat prosesnya pun tidak sesederhana itu. Mulai dari pemilihan kopi yang berkualitas hingga proses pembuatannya yang tidak asal tinggal tuang air panas, aduk lalu sruput.

Kita perlu mengatur waktu, suhu, dan takaran yang tepat untuk menciptakan kenikmatan itu. Yang aku tau dari kesederhanaan itu cuma satu, rasanya pahit. Itu yang aku tau.

Sebagai orang awam yang tidak mengerti arti filosofi kopi, aku lebih suka menikmati kopi yang rasanya sesederhana ‘enak’, enak pada umumnya yang bisa diterima manusia bumi kebanyakan.

Bagiku, kopi tidak sederhana. Ada banyak kopi yang ada di bumi ini yang memiliki punya cita rasa yang unik dari masing-masing jenis kopinya. Begitupun cara menikmatinya.